Selamat Malam,
Dimalam yang dingin ini, master farhan ingin berbagi sedikit jurus yang digunakan untuk menghitung pressure drop. Apa sih yang menarik dari postingan master hari ini? oow sudah tentu master akan memberikan perbandingan hasil yang diperoleh dengan analitis maupun dengan simulasi, jadi diharapkan akan diperoleh kemiripan dengan simulasi. Daripada berpanjang lebar, yuk ya yuk kita simak soal dibawah ini yaaaaa 😀
Soalnya adalah seperti diatas itu, ada minyak dengan spesifikasi berikut-berikut berikut dan berikut, gambarnya mana? nah gambarnya ada dibawah ini 🙂
Diatas ini adalah gambarnya, so jadi yang diketahui apa sih dari soal itu?hmm kita listing bareng-bareng nyok 🙂
Kalau sudah kita tulis soalnya, gambar soalnya, dan listing yang diketahuinya, terus ngapain? yaa dikerjain dong pastinya, kita mulai kerjain dari solusi analitisnya terlebih dahulu ya, baru setelah itu kita lakukan simulasinya, solusi analitisnya adalah sebagai berikut :
Nah kita tentukan dulu jika aliran yang berada didalam sana adalah laminar, syarat sebuah aliran laminar itu apa sih? sebagaimana postingan master sebelumnya, syarat dari sebuah aliran itu disebut laminar adalah dari bilangan non dimensionalnya yang disebut dengan reynold numbernya bernilai 2100. Yuk diolah yaaa 🙂
Nah, selanjutnya kita akan mengacu kepada persamaan bernaulli dibawah ini yang khusus untuk fluida yang mengalir
Bila z1 = z2 , v1 = v2 dan karena aliran yang terjadi berupa aliran viskos laminar, maka persamaan yang berlaku adalah persamaan dengan adanya penambahan faktor gesek, yang selanjutnya persamaan tersebut akan menjadi seperti dibawah ini
sehingga untuk mencari pressure drop diantara 2 titik pengukuran adalah menjadi sebagai berikut formulanya 🙂
dengan diperolehnya informasi bahwa alirannya berpola laminar, maka kita akan mencari nilai f nya terlebih dahulu, rumusnya ya seperti yang dibawah ini loh 🙂
Nah klo sudah selesai, sekarang kita cari ketinggian yang terbaca di manometernya, untuk selanjutnya kita akan gunakan untuk membuat dimensi pada sesi simulasi, bagaimana mencari ketinggiannya? nah bisa gunakan rumus dibawah ini yaaa 🙂
Maka nilai h nya adalah sebagai berikut
Nah setelah mendapatkan nilai h ini, kita bisa sampai ke fase selanjutnya, yaitu simulasi loh, tapi sayang master gak bisa masuk ke dalam remote desktop nya, lantaran password sama usernamenya kok gak bisa, apakah di disable mungkin kali ya, jadi master malam ini mohon maaf belum bisa tuntas mengajarkannya, tapi next time, esok, master akan usahakan untuk dapat memposting kelanjutannya yaaa,,,,
Nah sekarang kita melakukan simulasi yaa, langkah pertama sudah tentu kita tentukan domainnya seperti dibawah ini yaaa
Lalu jika sudah seperti itu, kita atur modelnya terlebih dahulu, dengan mengatur mode “laminar” ya, janganlah lupa 🙂
kemudian kita tentukan cellnya terlebih dahulu ya, kita gunakan disini itu symetry, lalu kita gunakan inlet dan outlet ya,
lalu kita tentukan kondisi sempadannya, dimana kita akan menentukan kecepatan alirannya pada inlet sebesar 10,06 m/s2
Oh iya, jangan lupa loh, kita manipulasi gridnya, dengan memberikan faktor pemberat di titik awal sebesar 4 dan faktor pemberat di titik akhir bernilai 4, sedangkan untuk axis radialnya, di titik mulainya, kita berikan nilai 4. Hasilnya bagaimana? hasilnya adalah seperti dibawah ini
Lalu setelah ini, kita masuk ke dalam kondisi fisiknya yaa, dengan mengatur densitasnya sebesar 890 kg/m3, dan viskositasnya sebesar 0,1 kg/s. Nah setelah menentukan Kf nya, kita melakukan iterasi yaa, dan setelah konvergen ,kita masuk ke menu Lihat alfa –> pilih variabel –> kemudian liat tekanan total relatif, dan hasilnya kita ambil saja sampelnya yaaa, dititik x = 2 dan j = 5
dari sana didapatkan nilai 45000 Pa. Bagaimana dengan diujung lainnya? nah kita ambil x = 77 dan y = 5, maka kita akan mendapatkan hasilnya adalah sebagai berikut
hasilnya adalah 11200 Pa,
nah dari sini kita kurangkan saja hasilnya untuk menghasilkan selisihnya, dan selisihnya adalah untuk hasil simulasi adalah
Nah hasilnya sudah terlihat ya, jika nilai simulasi untuk pressure dropnya lebih besar 10% daripada pressure drop analitis, mungkin dalam simulasi kurang detil, Oke, semoga bermanfaat yaa 😀
salam hangat 🙂